Jumat, 17 Maret 2017

Makalah Ekosistem Padang Rumput



Kata Pengantar

     Puji syukur saya panjatkan ke kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Ekosistem Padang Rumput” dengan baik dan lancar.
     Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendapatkan hasil terbaik dalam makalah ini. Saya  menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca guna kesempurnaan makalah ini. Saya  berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan bagi pembaca.







Waingapu, Maret 2017


Penyusun








Daftar Isi

Judul Makalah..........................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan.................................................................................1
A.   Latar Belakang...............................................................................1
B.   Rumusan Masalah..........................................................................1
C.   Tujuan.............................................................................................1
D.   Manfaat...........................................................................................1
Bab 2 Pembahasan...................................................................................2
A.   Pengertian........................................................................................2
B.   Ciri-ciri.............................................................................................2
C.   Proses terbentuknya Padang Rumput.............................................4
D.   Komponen Ekosistem Padang Rumput..........................................4
E.   Flaura dan Fauna di Padang Rumput............................................6
F.    Jenis-Jenis Padang Rumput.............................................................7
Bab 3 Lampiran........................................................................................10
Bab 4 Daftar Pustaka................................................................................11






Bab 1
Pendahuluan

A. Latar Belakang
          Ekosistem padang rumput adalah salah satu bioma dalam ekosistem darat (terestrial) yang terbentuk secara alami. Ekosistem padang rumput yang disebut juga dengan istilah grassland atau stepa ini, terbentuk di daerah tropik hingga subtropik dengan curah hujan antara 90-150 cm per tahun. Sesuai namanya, tumbuhan khas yang ada di dalam ekosistem ini adalah rumput. Di Indonesia sendiri, ekosistem padang rumput bisa kita temui di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

B. Rumusan Masalah
1)    Apa yang di maksud dengan ekosistem padang rumput?
2)    Apa saja komponen-komponen dalam ekosistem padang rumput?
3)    Bagaimana pola makanan dalam ekosistem padang rumput?
4)    Apa saja jenis ekosistem padang rumput?
5)    Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi ekosistem padang rumput?

C. Tujuan
1)    Mengetahui penjelasan dari ekosistem padang rumput
2)    Memahami hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya (ekosistem padang rumput)
3)    Mengetahui konsep tentang ekosistem padang rumput

D. Manfaat
     Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui konsep mengenai ekosistem padang rumput, memahami hubungan antara makhluk hidup dengan ekosistem padang rumput, mengetahui penjelasan dan faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem padang rumput.

    




Bab 2
Pembahasan

A.   Pengertian
       Hampir semua nama yang dimiliki ekosistem adalah nama dari habitat tempat ekosistem itu berada, termasuk nama dari ekosistem padang rumput ini. Apabila dilihat dari namanya, maka ekosistem padang rumput adalah ekosistem yang terjadi di daerah padang rumput. Artinya, interaksi yang dilakukan oleh organisme- organisme padang rumput dengan komponen- komponen biotik dan abiotik yang berada di lingkungannya. Ekosistem padang rumput ini adalah salah satu jenis dari ekosistem daratan atau ekosistem terestial yang terbentuk secara alami. Ekosistem padang rumput ini juga disebut dengan nama lain, yakni grassland atau stepa.
         Ekosistem ini dipenuhi dengan hamparan rumput yag hijau, sehingga apabila kita memandangnya, maka sejauh mata memandang kita akan melihat warna hijau yang segar dan mendamaikan. Ekosistem padang rumput ini hanya ada di lingkungan wilayah yang memiliki iklim tropis (baca: iklim di Indonesia). Di Indonesia sendiri terdapat beberapa ekosistem rumput di daerah- daerah tertentu. beberapa daerah di Indonesia yangh mempunyai ekosistem padang rumput ini adalah bagian timur, yakni di daerah Nusa Tenggara Timur.
B.    Ciri-Ciri
      Kita telah mengetahui bahwa di Bumi terdapat beberapa macam eksosistem. Pada dasarnya memang ekosistem di Bumi dibagi menjadi dua macam, yakni ekosistem daratan dan juga ekosistem perairan. Namun ekosistem tersebut dipecah menjadi beberapa macam lagi. Ekosistem daratan dipecah menjadi beberapa macam, salah satu jenis ekosistem daratan adalah ekosistem padang rumput. Ciri- ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh ekosistem padang rumput ini antara lain:
a)   Membentang dari daerah tropis hingga ke subtropis
       Ekosistem padang rumput ini berada di wilayah yang memiliki iklim tropis, namun bisa juga ekosistem ini membantang hingga ke wilayahya yang memiliki iklim sub tropis yakni di daerah yang memiliki letak astronomis antara garis ekuator hingga 23.5ᵒ garis lintang utara dan lintang selatan.

b)   Berada di hamparan lahan yang datar atau sedikit berbukit kecil 
        Ekosistem padang rumput ini pada umumnya berada di lahan yang bersifat datar atau berbukit- bukit kecil. Tidak hanya itu, lahan tersebut juga mempunyai berbagai macam spesies rumput. Di padang rumput ini setidaknya kita menemukan 4.500 spesies rumput atau bahkan lebih.


c)    Curah hujan rendah, yakni sekitar 90 hingga 150 cm per tahun
         Ekosistem padang rumput ini merupakan ekosistem yang memiliki curah hujan yang rendah, yakni hanya sekitar 90 hingga 150 cm per tahunnya. Curah hujan yang rendah itupun mempunyai pola persebaran yang tidak teratur. Karena hujan yang turun dengan tidak teratur ini maka akan menyebabkan porositas serta drainase kurang baik sehingga tumbuhan sulit untuk mendapatkan air.
d)   Penguapan tinggi
        Di ekosistem padang rumput ini kita juga akan menemukan tingkat penguapan atau evaporasi yang tinggi. Karena adanya penguapan yang tinggi, hal ini menyebabkan kelembaban tanah menjadi rendah.
e)    Terkadang terjadi kekeringan parah
         Di ekosistem padang rumput ini terkadang juga terjadi kekeringan yang sangat parah. Hal ini karena ekosistem padang rumput ini hanya memiliki curah hujan rendah, itupun tidak teratur kapan saja hujan akan turun, sehingga hal seperti ini akan mudah menimbulkan kekeringan.
f)     Hewan didominasi oleh herbivora dan karnivora
        Binatang- binatang yang hidup di ekosistem padang rumput ini sebagian besar merupakan binatang yang memakan rumput atau memakan daging. Beberapa binatang yang tinggal di ekosistem padang rumput ini antara lain adalah kijang, rusa, jerapah, kambing liar, gajah, sapi, zebra, singa, dan harimau.
g)   Suhu yang dimiliki mirip dengan hutan gugur
     Ekosistem padang rumput ini memiliki suhu yang mirip dengan hutan gugur.
h)   Tanahnya tidak mampu menyimpan air dengan baik
       Tanah di padang rumput ini merupakan jenis tanah yang kurang baik untuk menyimpan air. Hal ini karena rendahnya tingkat porositas pada tanah dan juga adanya sistem penyaluran yang kurag baik. Hal inilah yang menyebabkan rumput tumbuh dengan subur.
i)      Mempunyai pohon yang khas, yakni akasia
      Ekosistem padang rumput ini sesekali mempunyai pohin. Ada satu pohon yang sangat khas yang tumbuh di padang rumput ini, pahon tersebut adalah pohon akasia.



C.   Proses Terbentuknya Padang Rumput
         Padang rumput merupakan salah satu kenampakan alam yang bersifat alamiah. Dikatakan alamiah karena padang rumput ini terbetuk karena proses alam dan bukan merupakan campur tangan manusia. padang rumput yang alami ini melalui sebuah proses hingga terbentuklah padang rumput tersebut. Proses pembentukan padang rumput ini lebih banyak disebabkan karena faktor cuaca.
         Cuaca yang menjadi penyebab utama dari terbentuknya padang rumput ini adalah karena rendahnya tingkat curah hujan. Curah hujan yang sangat rendah, yakni rata- rata 30 cm per tahun tersebut menyebabkan tumbuh- tumbuhan sulit untuk menyerap air. Hal ini mengakibatkan hanya jenis rumputlah tumbuhan yang dapat bertahan hidup. Oleh karena itulah wilayah ini ditumbuhi oleh banyak sekali rumput. Rumput yang tunbuh pun dari spesies atau jenis yang bermacam- macam sehingga membentuk suatu padang yang sangat luas yang disebut sebagai padang rumput.
D.  Komponen Ekosistem Padang Rumput
         Sama seperti dengan jenis ekosistem yang lainnya, ekosistem padang rumput juga mempunyai  komponen- komponen yang menyusun ekosistem padang rumput itu  sendiri. Komponen yang ada di ekosistem padang rumput ini meliputi komponen biotik dan juga abiotik. Komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup atau berupa benda mati, sementara komponen biotik merupakan komponen yang berupa makhluk hidup. Berbagai macam komponen yang berada di ekosistem padang rumput ini adalah:
·        Komponen Biotik. Komponen biotik atau komponen hidup yang dimiliki oleh ekosistem padang rumput ini jumlahnya banyak sekaada beberapa jenis. Komponen biotik yang dimiliki oleh ekosistem padang rumput sebagai berikut:
Ø Organisme Autotrof
          Organisme ini adalah jenis organisme yang bisa membuat atau menyintesa makanan sendiri mengandalkan cahaya matahari, air dan komponen udara sekitar. Organisme autotrof pada ekosistem yang ada di padang  rumput adalah tanaman atau rumput. Rerumputan ini pun hidup beradaptasi dengan kelembaban lingkungan yang memiliki curah hujan yang tidak teratur.

Ø Organisme Heterotrof
          Organisme kedua ini adalah jenis organisme yang tidak bisa membuat makanan sendiri. Karena tidak mampu menghasilkanan sendiri maka organisme heterotof mengfungsikan organisme lain sebagai makanannya. Dalam hal ini adalah organisme autotrof yang difungsikan sebagai makanan bagi organisme heterotof.




           Organisme jenis ini adalah hewan pemakan rumput yang ada di padang rumput. Hewan tersebut adalah seperti zebra, rusa, kanguru, bison, dan kuda. Hidup hewan ini bergantung pada rumput-rumput yang hidup di sekitar mereka.
           Organisme heterotrof yang lain adalah hewan pemangsa yang menjadi konsumen kedua setelah hewan pemakan rumput. Hewan yang menjadi organisme heterotof tingkat kedua seperti singa, anjing liar, ular, dan manusia. Hewan pemangsa yang berkeliaran di padang rumput ini menggantungkan hidup pada hewan-hewan pemakan rumput yang menjadi target mangsa mereka.
           Tidak hanya hewan pemangsa saja yang menjadi organisme autotrof. Manusia juga termasuk dalam organisme autotrof tingkat ke dua karena manusia tidak mampu menghasilkan makanan sendiri. Namun manusia mampu menggunakan akalnya untuk memanipulasi makanan.

Ø Pengurai
         Komponen terakhir adalah dekomposer atau pengurai. Sebenarnya pengurai termasuk dalam organisme heterotrof, yaitu organisme yang tidak bisa membuat makanan sendiri. Tugas dari organisme yang satu ini adalah menguraikan bahan organik dari benda hidup yang sudah mati                       (misal: hewan mati, daun, batang pohon, dll).
          Contoh dari pengurai pada ekosistem padang rumput ini adalah jamur dan bakteri. Mereka akan menyerap sebagian hasil penguraian dan membuang beberapa bahan sederhana untuk digunakan kembali oleh produsen             (tanaman/rumput). Penggunaan yang     dilakukan              oleh produsen bermaksud sebagai tambahan makanan yang diperlukan oleh organisme autotrof untuk bertahan hidup.
          Ekosistem padang rumput adalah bagian dari kehidupan, sudah selayaknya kita sebagai manusia ikut menjaga keseimbangan ekosistem ini. Misalnya, tidak sembarangan memburu hewan, baik pemakan rumput maupun hewan pemangsa seperti singa.
          Perlu dijaga kestimbangan alam yang ada agar alam tetap dapat asri dan eksis hingga nanti. Memanfaatkan organisme atau makhluk yang ada dalam ekosistem            pada rumput juga diperbolehkan asalkan  dengan            catatan bahwa hanya dimanfaatkan sewajarnya saja dan tidak            mengarah pada terjadinya kerusakan
          Hal ini hanya akan menimbulkan putusnya rantai makanan, dan akan berakibat kacaunya ekosistem yang pasti merugikan manusia secara perlahan.







·        Komponen abiotik. Selain komponen yang hidup, ada pula komponen yang tidak hidup. Komponen yang tidak hidup ini disebut sebagai komponen abiotik. Komponen abiotik merupakan komponen yang berasal dari benda tak hidup atau benda mati. Komponen abiotik ini adalah komponen fisik dan juga komponen kimia yang dijadikan media maupun substrat yang dijadikan sebagai tempat hidup makhluk hidup. Beberapa komponen abiotik yang dimiliki oleh ekosistem padang rumput ini antara lain sebagai berikut.
Ø Suhu Udara
           Suhu udara mempengaruhi setiap proses yang terjadi pada makhluk hidup. Sebagai contoh adalah penggunaan energi yang dihasilkan oleh tubuh meregulasi suhu tubuhnya.
Ø Air
           Air memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan makhluk yang ada di bumi. Tanpa adanya air semua     makhluk hidup yang ada mati.
Ø Garam
          Keberadaan garam mampu mempengaruhi suatu organisme dalam proses osmosis. Ada beberapa organisme yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam yang tinggi.
Ø Tanah dan Batu
          Karakteristik yang ada pada tanah mampu memberikan pengaruh terhadap penyebaran organisme yang ada berdasarkan kandungan yang ada pada tanah dan batu  tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi               tersebut adalah pH tanah dan struktur fisik tanah serta     kondisi mineral yang dikandung oleh tanah.
Ø Cahaya Matahari
           Tidak dapat dipungkiri bahwa sinar matahari merupakan satu-satunya energi yang memberikan kehidupan bagi organisme yang hidup di bumi ini. Salah satu contohnya adalah pada proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan. Tanpa adanya fotosintesi maka tumbuhan tidak bisa hidup. Padahal tumbuhan merupakan produsen bagi organisme lainnya yang tidak dapat digantikan oleh yang lainnya.
Ø Iklim
           Iklim merupakan kondisi cuaca suatu daerah           dalam jangka waktu yang lama. Iklim menentukan         tingkat toleransi kehidupan suatu organisme.

E.  Flora dan Fauna di Padang Rumput
       Setiap wilayah di daratan mempunyai beberapa flora dan fauna khas yang menempati kawasan tersebut. Hal ini karena kawasan tersebut merupakan habiat dari flora dan fauna yang khas tersebut. Flora dan fauna yang tinggal di hutan hujan tropis berbeda dengan flora dan fauna yang hidup di gurun, demikian pula dengan padang rumput ini. Padang rumput juga mempunyai flora dan fauna yang khas sendiri.




1)   Flora
          Flora yang ada di padang rumput ini tentu saja didominasi oleh rumput dengan berbagai spesies atau jenis. Hal ini karena padang rumput adalah wilayah yang mempunyai sedikit sekali curah hujan sehingga tidak banyak pepohoinan yang dapat bertahan hidup disana. Hanya rumputlah yang bisa bertahan hidup di padang tersebut. Maka dari itulah padang ini disebut sebagai padang rumput.

2)   Fauna
           Sama seperti flora, padang rumput juga memiliki fauna atau hewan khasnya sendiri. hewan atau fauna yang hidup di padang rumput adalah di dominasi oleh bianatang binatang herbivora dan karnivora. Binatang herbivora yang tinggal di padang rumput ini pun didominasi yang memakan jenis rerumputan, seperti rusa, kambing liar, gajah, jerapah, dan lain sebagainya. Semantara bianatang karnovor ini akan mencari makan dengan memburu binatang- binatang pemakan rumput. Beberapa binatang karnivor yang tinggal di padang rumput antara lain singa dan macan.

F.   Jenis-Jenis Padang Rumput
Kita bisa membayangkan kenampakan dari padang rumput ini berupa hamparan lahan luas yang ditutupi oleh berbagai jenis spesies rumput. Apabila kita bayangkan tampaknya padang rumput hanya seperti itu saja tanpa ada variasi lainnya. Namun tahukah Anda bahwa ternyata padang rumput ini terdiri dari beberapa macam? Ya, padang rumput ini terdiri atas beberapa macam. Setidaknya ada  4 jenis padang rumput yang perlu kita ketahui. Berikut merupakan macam- macam dari padang rumput adalah sebagai berikut:

1)    Padang rumput alpen
2)    Padang rumput gurun
3)    Padang rumput pantai
4)    Padang rumput basah
Itulah beberapa jenis padang rumput yang ada di Bumi ini. Selain jenis yang telah disebutkan di atas, ada juga yang menyebutkan bahwasannya ada 4 jenis lagi yang termasuk ke dalam jenis padang rumput. Keempat jenis padang rumput itu antara lain adalah sebagai berikut:
1)   Stepa
Stepa merupakan kenampakan padang rumput yang halus tanpa diselingi adanya pepohonan, kecuali yang berada di dekat sungai atau danau. Rumput yang tumbuh di stepa ini pada umumnya berupa rumput- rumput yang berukuran pendek.  Stepa ini juga merupakan jenis padang rumput yang bersifat semi gurun. Padang rumput ini terkadang ditutupi oleh semak  atau rumput, atau bahkan keduanya.





Hal ini tergantung pada musim dan juga garis lintang. Nama stepa ini juga digunakan untuk menunjukkan iklim yang dimiliki oleh suatu daerah yang bersifat terlalu kering untuk menunjang suatu hutan namun juga tidak terlalu kering untuk dikatakan sebuah gurun. Stepa ini terdapat di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur.

2)   Sabana
             Jenis padang rumput selanjutnya adalah sabana atau savannah. Sebenarnya sabana ini merupakan suatu bioma. Kenampakan bioma sabana ini adalah hamparan padang rumput yang diselingi oleh beberapa pohon yang sejenis. Padang sabana ini banyak berada di daerah luas Afrika, Asia, Australia, dan juga Amerika Selatan. Dasar padang saban ini merupakan tanah yang berlempung dan tahan terhadap air. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai padang sabana, berikut ini merupakan ciri- ciri dari padang sabana:
Ø Padang sabana mempunyai curah hujan antara 90 – 150 cm/ tahun.
Ø Padang sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh beberapa pohon.
Ø Padang sabana ini ditumbuhi oleh beberapa jenis flora, seperti tumbuhan gerbang, rumput, Acacia, Aucalyptus.
Ø Sebagai habitata beberapa jenis fauna, seperti gajah, macan tutul, kijang, zebra, singa, kuda, dan beberapa jenis serangga.
3)  Prairi atau Prairie
Prairi atau prairie ini merupakan salah satu jenis padang rumput yang mempunyai wilayah yang datar, landai, atau berbukit kecil. Prairi lebih bayak ditumbuhi oleh rerumputan yang tinggi dan tidak banyak ditumbuhi oleh pohon- pohon. Prairi ini kabarnya juga disebut- sebut sebagai salah satu bioma, namun belum banyak yang menyataknnya sebagai bioma. Padang rumput prairi ini sangat mudah kita temukan di setiap benua yang ada di Indonesia, kecuali di Benua Antartika.

4)      Pampa
Jenis padang rumput yang selanjutnya adalah pampa. Nama pampa ini berasal kata Indian Guaran tingkat polos. Pampa merupakan padang rumput yang mempunyai bentuk datar. Padang rumput pampa ini banyak sekali kita temukan di Argentima dan meluas ke Uruguay. Padang rumput pampa ini memiliki suhu rata- rata sebesar 18ᵒ Celcius. Iklim yang dimiliki oleh padang rumput pampa ini bersifat lembab dan juga hangat.

Itulah beberapa jenis dari padang rumput. Padang rumput ini merupakan suatu kekayaan alam yang harus dileskatikan keberadaannya, sehingga ini adalah tugas manusia untuk dapat melestarikannya demi menjaga keutuhan lingkungan hidup di Bumi.


1 komentar: